Rekor kehadiran fajar saat Matahari hanya pada kedalaman -7.7 derajat di bawah ufuk terjadi di Medan. Itu terjadi pada 30 Juni 2020 lalu, dan merupakan hasil kerjasama OIF-UMSU, Medan dan ISRN-UHAMKA, Jakarta.
Untuk mendeteksi kehadiran fajar, OIF-UMSU menggunakan dua alat: kamera DSLR CANON dan All-Sky. Hasil hitungan di atas, langsung diverifikasi dengan menggunakan teknik 3D surface modeling citra-citra yang dihasilkan.
Logika statistik sederhana menyimpulkan bahwa penggunaan sudut depresi Matahari -18 apalagi -20 derajat, memang harus dikoreksi. Silahkan ikuti video kami di:
Video lain yang terkait:
0 comments:
Post a Comment